Kontrak Perkuliahan untuk prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia matakuliah Keterampilan Menulis, Teori Belajar Bahasa, dan Menulis Buku Teks Pelajaran:
- Mahasiswa tidak boleh merokok di kelas.
- Mahasiswa tidak boleh mengonsumsi miras dan ganja di kelas.
- Mahasiswa tidak boleh membawa senjata tajam.
- Mahasiswa tidak boleh bertato/piercing.
- Mahasiswa tidak boleh menggunakan pakaian yang ketat dan seksi.
- Mahasiswa wajib menggunakan baju/kaos berkerah, BUKAN kaos oblong.
- Mahasiswa wajib memakai sepatu, BUKAN sandal.
- Mahasiswa yang melanggar aturan tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan.
- Untuk matakuliah Keterampilan Menulis, keterlambatan pengumpulan tugas mendapat denda nilai minus lima.
Terima kasih.

Kamus Bahasa Indonesia mengenal tiga lema terkait penjiplakan. Ketiga lema tersebut adalah plagiarisme, plagiat, dan plagiator. Plagiarisme didefinisikan sebagai “penjiplakan yang melanggar hak cipta”. Plagiat merupakan “pengambilan karangan (pendapat, dsb.) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat, dsb.) sendiri, misal menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri, jiplakan. Plagiator adalah “orang yg mengambil karangan (pendapat, dsb,) orang lain dan disiarkan sebagai karangan (pendapat,dsb.) sendiri, penjiplak. Sementara itu, Hexham (2005) memberikan istilah swaplagiator, yaitu “penggunaan kembali sebagian atau seluruh karya penulis itu sendiri tanpa memberikan sumber aslinya”.
Read more…
Berdasarkan sifat audio-visual, puisi dapat dikateorikan menjadi tiga, yaitu puisi audio, semi-audio-visual, dan audio-visual. Puisi audio-visual merupakan jenis dapat dijumpai pada bentuk puisi berkategori tradisional dan kontemporer. Berikut ini penjelasan ketiganya.
1. Puisi Audio
Pada prinsipnya, ragam puisi audio memberikan kesempatan pada pembaca untuk membacakan puisi, baik di depan kaca maupun di depan publik. Umumnya, ragam puisi ini menggunakan kata sebagai media ekspresi perasaan penyair. Kebanyakan jenis dari puisi ini adalah pantun, mantra, syair, gurindam, dan bentuk puisi lain yang didominasi oleh rangkaian kata dengan bentuk tipografi yang sederhana. Perhatikan contoh berikut ini!
Read more…
Konsep Paragraf
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian dari bab sebuah karangan yang mengandung ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Kridalaksana (dalam kamus linguistik) menyebutkan paragraf merupakan satuan wacana yang mengungkap sebuah tema dan perkembangannya, berkaitan keseluruhan isinya, dapat terdiri atas satu atau sekelompok kalimat. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah sebuah wacana berwujud ide pokok dan penjelasannya yang saling berkaitan keseluruhan isinya.
Read more…
Frasa
Frasa (dikenal juga dengan istilah tidak baku, frase) adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang menulis.
Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frasa mempunyai dua sifat, yaitu
- Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
- Frasa merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya frasa itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu: S, P, O, atau K.
Konsep Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terdiri dari satu kata/lebih yang bersifat mandiri dan berintonasi final. Kemandirian kalimat memiliki arti bahwa susunan kata yang terangkai dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada yang lain. Intonasi final menunjukkan bahwa intonasi kalimat berhenti, sudah selesai, tidak ada kelanjutannya. Intonasi final ditandai oleh tanda titik (.), tanda seru (!), dan tanda tanya (?). Satu kata pun jika jika bersifat mandiri dan berintonasi final dapat disebut kalimat. Oleh karenanya, kata ini berpotensi sebagai fungsi kalimat.
Read more…
Secara etimologi, kata diksi berasal dari dictionary (Inggris: diction) yang berarti perihal pemilihan kata. Pilihan kata ini terkait dengan kebenaran, kejelasan, dan kefektifan dalam pemakaian. Pilihan kata sangat penting dalam penulisan karangan ilmiah. Apabila pilihan kata tidak tepat, rangkaian kalimat menjadi tidak efektif dan informasi yang disampaikan tidak jelas.
Pilihan kata dalam penulisan karangan ilmiah harus sesuai dengan kaidah bahasa. Pilihan kata yang digunakan harus mengutamakan kosakata bahasa Indonesia selama tidak mengganggu makna yang akan disampaikan. Seorang penulis malahan dianjurkan untuk memilih kata feces, anus, amputasi, dan horizon daripada memilih kata tahi, lubang pantat, pemotongan, dan kaki langit/ufuk/cakrawala. Oleh karena itu, penulis harus tepat, cermat, dan memperhatikan pilihan kata yang digunakan terkait dengan makna yang akan disampaikan.
Read more…
Berbagai sumber dapat dimanfaatkan dalam menulis karya ilmiah. Namun, setelah memanfaatkan tulisan dari berbagai sumber tersebut melalui kutipan, harus dicantumkan sumber kutipan tersebut dengan menuliskan daftar rujukan.
Istilah daftar rujukan berbeda dengan daftar pustaka. Daftar rujukan ini ditulis jika dalam tulisan memang menggunakan rujukan dari orang lain/menggunakan kutipan. Hal ini berbeda dengan daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis jika dalam tulisan bukan merujuk pendapat orang, melainkan hasil ketekunan membaca dari berbagai sumber yang memberikan inspirasi, wawasan untuk ditulis menjadi kesatuan wawasan.
Read more…
Pengembangan bahan ajar dengan web interaktif dapat dibuat dengan menggunakan adaptasi model Dick & Carey (2001), Susilana & Riyana (2008), dan Odang (2010). Model Dick & Carey digunakan untuk pengembangan bahan ajar. Model Susilana & Riyana (2008) dan Odang (2010) digunakan untuk penyajian bahan ajar.
Model Dick & Carey ini dipilih karena lima alasan. Kelima alasan ini adalah model ini (1) mencakup pembelajar, pebelajar, materi bahan ajar, dan sajian bahan ajar yang digunakan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan (community.um.ac.id, 2010), (2) memberikan peluang untuk mengembangkan format evaluasi guna mengukur komponen tersebut memuaskan atau tidak, (3) memberikan peluang untuk merevisi bahan ajar, baik isi, maupun sajian bahan ajar, (4) dirancang dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga membuka peluang dalam mengintegrasikan semua variabel yang memengaruhi belajar melalui desain pembelajaran (Degeng, 1997), dan (5) bersifat prosedural dan sistematis yang banyak digunakan bidang pendidikan.
Read more…
Pengolahan bahan tulisan pada materi ini diperlukan dalam penulisan yang menggunakan referensi lain. Pendapat, tabel, gambar, dan bagan milik orang lain dapat diolah dengan benar sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas tulisan. Hal ini dapat memperdalam kajian tulisan dengan menggunakan referensi dari sumber lain, baik cetak maupun elektronik.
Praktik pengembangan kepribadian yang jujur, terbuka, dan lebih menghargai karya/pikiran orang lain dapat dilihat pada hasil tulisan. Penulis secara adil merujuk pendapat penulis lain dengan menambahkan sumber dan daftar rujukan/pustaka. Sikap terbuka dan objektif dapat tumbuh melalui subjektivitas berbagai pendapat hingga menumbuhkan pemikiran yang objektif. Sikap saling menghargai antarpenulis pun tumbuh dengan baik.
Read more…
Penamaan objek telah dibahas pada artikel yang berjudul “Mengapa Disebut Ikan Mujair atau Burung Kenari?”. Namun, bagaimana dengan penamaan manusia yang mengacu pada nama dan sifat-sifat Allah SWT? Pantaskah manusia diberikan penamaan yang menyandang nama dan sifat Allah? Apakah tidak boleh memberikan nama berdasarkan nama dan sifat Allah?
Pemberian nama memang merupakan persoalan konvensi atau perjanjian antaranggota masyarakat bahasa (pengguna bahasa) (Aristoteles, 384-322 SM). Meskipun demikian, secara kontemporer dapat ditelusuri sebab-sebab yang melatarbelakangi pemberian nama sejumlah kata dalam leksikon bahasa Indonesia, bahkan Chaer (2009:44—52) menyatakan sembilan penamaan objek.
Pemberian nama manusia juga mengacu pada makna nama tersebut. Terkadang, manusia memberikan penamaan anaknya berdasarkan nama dan sifat-sifat Allah. Bolehkah?
Read more…
Komentar Terakhir